Rabu, 31 Mei 2017

NOVENA ROH KUDUS

Umat Katolik mengadakan Novena Roh Kudus selama 9 hari berturut-turut setelah Hari Raya Kenaikan Tuhan sampai pada Hari Sabtu menjelang Pentakosta. Novena Roh Kudus ini merupakan persiapan batin dalam sebuah doa untuk mendapatkan karunia-karunia Roh Kudus yang dijanjikan Tuhan pada hari Pentaskosta. Roh Kudus tetap sama dengan yang kita terima pada saat pembaptisan, tetapi doronganNya bisa lebih menggetarkan dan karunia-karuniaNya dapat terasa baru.
Novena Roh didasarkan pada periode 9 hari yang dilakukan oleh para rasul. Pada peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke surga, Ia memberikan Perutusan Agung kepada para rasul dan meminta mereka untuk menantikan kedatangan Roh Kudus. Sejak saat itu mereka bersama Bunda Maria bertekun sehati dalam doa menunggu tercurahnya Roh Penghibur: “Mereka semua bertekuan dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, Ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus” (Kis 1:14).
Tujuan Novena Roh Kudus: mohon kekudusan sehingga membuat Roh Kudus yang telah kita terima dalam Sakramen Baptis lebih diaktifkan dalam Minggu Pentakosta sehingga kita dapat menjadi saksi akan Cinta Allah. Allah telah mencurahkan cintaNya kepada kita sehingga kita mampu mencintai. Dalam Minggu Pentakosta kita mohon Roh Kudus memberi kekuatan dan semangat baru untuk menjadi Saksi Cinta Kristus dalam segala tindakan, perkataan, dan pekerjaan. Karunia Roh Kudus yang terutama dalam Pentaskosta: kemampuan untuk mencintai dengan hati yang tulus. Karunia Roh Kudus yang lainnya seperti penyembuhan dan berbahasa lidah merupakan karunia-karunia yang mendukung karunia cinta. Doa dalam Pentakosta: “Datanglah Roh Maha Kudus, Penuhi Hati umatMu, Siramilah hati yang beku … untuk bisa selalu mencintaiMu”.
Tema-tema yang dapat kita hidupi selama 9 hari Novena Roh Kudus:
Hari I       : Mohon Roh Kudus menjaga kehidupan baru yang kita terima dalam pembaptisan
Hari II      : Mohon anugerah karunia Roh Kudus
Hari III    : Mohon Penyertaan Tuhan Yesus
Hari IV    : Mohon kepatuhan kepada Kehendak Tuhan
Hari V      : Mohon menjadi Kenisah Kemuliaan Tuhan
Hari VI    : Mohon dapat mengabdi kepada Allah dengan penuh kerelaan dan cinta
Hari VII   : Mohon dapat menjadi Milik Allah yang pantas
Hari VIII : Mohon Semakin Bertambah dalam Iman dan Cinta Bakti
Hari IX    : Mohon Dapat Mewujudkan Kehidupan Baru secara Nyata dalam Kehidupan sehari- hari.


5 DOA FATIMA

Pada tanggal 13 Mei 2017 yang lalu, Gereja Katolik memperingati 100 tahun penampakan Bunda Maria kepada 3 gembala cilik di Fatima, Portugal. Dalam penampakannya di tahun 1917, Bunda Maria menyampaikan banyak sekali pesan dari Tuhan sambil mengajak kita semua untuk bertobat dan berbuat silih bagi dunia. Salah satu warisan terbesarnya adalah 5 Doa Fatima yang diberikan selama penampakan berlangsung.
1.      Doa Fatima
“Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami. Selamatkanlah kami dari api neraka dan hantarkanlah jiwa-jiwa ke dalam surga, terutama mereka yang sangat membutuhkan kerahimanMu. Amin.”  Doa ini diberikan Bunda Maria sendiri kepada para gembala cilik. Dalam pesannya, Bunda Maria meminta mereka mendoakan doa ini setiap selesai mendaraskan 10 kali Salam Maria dan Kemuliaan.
2.      Doa Mohon Pengampunan
“Ya Allahku, aku percaya, aku menyembah, aku berharap, dan aku mengasihiMu! Aku mohonkan ampun bagi mereka yang tidak percaya, tidak menyembah, tidak menyerahkan diri, dan tidak mengasihiMu.” Doa ini diberikan Malaikat kepada para gembala cilik di tahun 1916, tepat setahun sebelum Bunda Maria menampakkan diri.
3.      Doa Malaikat
“Oh Tritunggal Mahakudus, Bapa, Putera, Roh Kudus, aku menyembahMu dengan khusyuk dan mempersembahkan kepadaMu, Tubuh, Darah, Jiwa dan Keilahian Yesus Kristus, yang sungguh hadir di semua tabernakel di muka bumi, demi penebusan atas semua kekejaman, pencemaran, dan sikap masa bodoh yang melukai DiriNya. Melalui jasa-jasa tak terhingga dari HatiNya Yang Mahakudus dan Hati Ibu Maria yang tak berdosa, aku memohonkan pertobatan bagi semua orang berdosa yang malang.”  Doa ini juga diberikan Malaikat kepada para gembala cilik. Pada penampakan terakhir di musim gugur 1916, Malaikat memegang sebuah piala. Ke dalam Piala ini meneteslah Darah dari sebuah Hosti yang tergantung di atasnya. Malaikat memberi ketiga anak itu Hosti sebagai Komuni Pertama mereka dari piala itu.
4.      Doa Ekaristi
“Tritunggal Mahakudus, aku menyembahMu! Ya Tuhanku, ya Tuhanku, aku mengasihiMu dalam Sakramen Mahakudus.” Ketika Bunda Maria menampakkan diri kepada mereka untuk pertama kalinya pada 13 Mei 1917, ia berkata, “Kalian akan mengalami banyak sekali penderitaan, tapi hanya dalam rahmat Tuhanlah kalian akan menemukan ketenangan”. Berdasarkan kesaksian Lucia, salah seorang dari gembala cilik, sebuah cahaya yang amat terang datang dan menyinari mereka semua, dan tanpa berpikir panjang, mereka langsung  mendaraskan doa ini.
5.      Doa Silih / Pengorbanan Diri

“Ya Yesus, aku mempersembahkan semua ini demi cintaku kepadaMu dan bagi pertobatan orang-orang berdosa serta bagi pemulihan atas segala penghinaan yang diderita Hati Maria yang Tak Bernoda.” Bunda Maria memberikan doa ini kepada para gembala cilik pada tanggal 13 Juli 1917, bersamaan dengan Doa Fatima. Doa ini didaraskan ketika kita mau mempersembahkan seluruh penderitaan kita kepada kepada Tuhan.